Kabupaten Banjar, FENOMENA.ID – Dalam rangka menjaga ketertiban dan kenyamanan di kawasan ziarah yang rawan gangguan sosial, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar melalui Bidang Sumber Dayadesember Aparatur (SDA) dan Linmas mulai memetakan penempatan anggota Linmas di sekitar kawasan makam ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan.
Kabid SDA & Linmas, Yudi Hartana, menyampaikan bahwa pihaknya meminta tiga desa sekitar makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, yakni Desa Kelampayan Ulu, Kelampayan Tengah, dan Kelampayan Ilir. Untuk menerjunkan personel Linmas nya.
Hal ini menyusul maraknya aktivitas yang meresahkan peziarah, seperti pemaksaan mengisi celengan, pengemis yang bersikap memaksa, serta gangguan lainnya yang membuat para penziarah tidak nyaman.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Anggota Linmas yang kami tempatkan bukan hanya aparat biasa, tapi juga tokoh-tokoh masyarakat di desa tersebut. Kami mengedepankan pendekatan persuasif terlebih dahulu,” ujarnya Yudi pada kamis (17/7/2025).
“Insya Allah anggota Linmas akan dibekali insentif, sekitar Rp100.000 – Rp200.000 per bulan. Selain itu mereka juga mendapatkan insentif dari Desa per triwulan, sekitar Rp450.000,” jelasnya.
Yudi menegaskan, saat ini sudah terdapat sekitar 30 anggota Linmas dari tiga desa yang terdata aktif. Mereka akan dibagi dalam sistem shift siang dan malam, menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Namun, sebelum diterjunkan, pihaknya akan lebih dulu berkoordinasi dengan yayasan pengelola makam, tokoh agama, dan aparat desa setempat agar penugasan sinkron dan tepat sasaran.
“Kami targetkan satu hari dua orang berjaga per desa, baik siang maupun malam. Penugasan dilakukan secara bergilir dan diformulasikan sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Yudi juga mengungkapkan bahwa anggota Linmas di bawah koordinasi kepala desa, dan pelaporan kegiatan akan terintegrasi melalui aplikasi Simlinmas, yang langsung terhubung ke Kementerian Dalam Negeri.
“Data kegiatan dan personel sudah mulai masuk, dan insya Allah akan berdampak pada pemberian insentif,” ujarnya.
Yudi juga menekankan pentingnya sinergi antar instansi. Pihaknya akan segera mengadakan rapat koordinasi bersama pihak yayasan, kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Sosial, dan Dinas Pariwisata untuk menyusun standar operasional penugasan serta himbauan resmi yang ditandatangani lintas stakeholder.
“Kami juga akan melibatkan tokoh agama dan ulama untuk memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan praktik yang meresahkan. Semua ini demi menjaga kenyamanan pengunjung ziarah yang datang dari berbagai daerah,” pungkasnya.
Penulis : Gusdur
Editor : Muhammad Apriani