Jakarta, FENOMENA.ID – Lurah Semper Barat Ahmad Rosiwan menyatakan apa yang dilakukan pihaknya menahan kendaraan bermotor dan handphone pelajar yang kedapatan berkumpul di saat jam belajar sudah benar. Meskipun hal ini menuai pro kontra dengan pihak orang tua siswa.
“Sekarang gini, kalau dari pihak pemerintah gak peduli terhadap anak sekolah yang lagi nongkrong di saat jam belajar terus terjadi hal yang tidak diinginkan siapa yang rugi,” tanya Rosiwan kepada wartawan, Jumat (10/11/12).
“Orang tuanya juga kan yang rugi,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kejadian ini bermula saat pihaknya mendapat informasi dari seorang warga ada enam pelajar sedang kumpul di Taman Dewa Ruci Cilincing Jakarta Utara, pada Kamis (9/11/23) sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah itu, petugas tiga pilar langsung mendatangi lokasi dan menahan kendaraan bermotor serta handphone milik pelajar tersebut untuk dibawa ke Kelurahan Semper Barat.
Atas dasar kecurigaan aksi tawuran, akan tetapi Lurah Semper Barat, Ahmad Rosiwan sendiri belum bisa memastikan keenam pelajar tersebut hendak melakukan hal itu. Ia belum mendapat informasi keenam pelajar kedapatan membawa alat peraga tawuran atau hal yang mencurigakan. “Saya belum dapat info kalau masalah itu,” ujar Rosiwan.
Sebelumnya, pada Kamis (9/11/2023) sekitar pukul 11.00 WIB kemarin. Ketika petugas tiga pilar Kelurahan Semper Barat mendapatkan laporan dari warga Dewa Ruci terdapat sejumlah pelajar yang sedang nongkrong pada jam sekolah di Taman Dewa Ruci.
Menindaklanjuti laporan itu petugas langsung mendatangi lokasi dan mendapatkan enam pelajar siswa SMK yang berada di Jakarta Utara sedang asyik nongkrong.
Di saat itu juga, petugas tidak membawa pelajar tersebut ke Kelurahan, melainkan meminta dan menyita telepon genggam dan sepeda motor milik pelajar itu untuk dibawa ke Kelurahan Semper Barat.
Merasa dirugikan, salah satu orang tua siswa tersebut Agung Adiyanto Lesmono warga kecamatan Koja Jakarta Utara mengecam aksi Sekretaris Kelurahan Semper Barat, Joce Rizal yang menurutnya berlebihan bahkan terkesan arogan terhadap peserta didik.
Hal ini diutarakannya, setelah mengetahui kendaraan bermotor dan ponsel milik anaknya disita oleh pihak kelurahan Semper Barat. “Penyitaan barang milik anak saya yang dilakukan Sekretaris kelurahan Semper Barat termasuk tindakan di luar batas,” ujar Agung kepada Indonesiaglobal, Jumat 10 November 2023.
Kata Agung, penyebab ditahannya kendaraan bermotor dan handphone milik anaknya itu berdasarkan laporan warga yang melihat putranya dan beberapa temannya sedang berkumpul di Taman Dewa Ruci, Cilincing sekitar pukul 11.00 WIB dengan mengenakan seragam sekolah.
Ia pun tak membenarkan apa yang dilakukan oleh putra dan teman-temannya. “Memang saya akui anak saya salah, dia kedapatan sedang nongkrong bersama teman-temannya pada saat jam belajar,” ungkap Agung.
Akan tetapi, Agung mempertanyakan tindakan arogansi yang dilakukan kelurahan Semper Barat saat melakukan pembinaan kepada putranya.
“Aturannya dari mana, kok HP dan motor anak saya disita. Sementara anak saya disuruh pulang agar melaporkan kepada orang tua dan gurunya, aturannya dari mana,” tanya dia.
“Enggak gitu caranya, anak saya jadi seperti penjahat yang telah melakukan tindak kriminal saja, barangnya kok disita semua,” ujar Agung meluapkan kekecewaannya kepada pihak Kelurahan Semper Barat.
