Tanah Bumbu, FENOMENA.ID – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan Psikoedukasi Keluarga Risiko Stunting dan Orang Tua Balita Stunting, Senin, (22/9/2025), bertempat di Aula Kecamatan Satui.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi untuk menekan angka stunting di Tanah Bumbu. Acara dibuka langsung oleh Wakil Bupati H. Bahsanuddin.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati H. Bahsanuddin menegaskan bahwa stunting bukan sekadar persoalan fisik, melainkan ancaman serius terhadap kecerdasan dan masa depan anak bangsa.
Ia menekankan pentingnya penanganan lintas sektor yang berkelanjutan.
“Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang telah kita laksanakan bersama, semoga dapat menurunkan dan mencegah tumbuhnya stunting, sehingga terwujud generasi emas di tahun 2045,” ujar H. Bahsanuddin.
Data terkini menunjukkan bahwa angka stunting masih memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu, intervensi berbasis data dan strategi yang terarah menjadi kunci utama.
Pemkab Tanbu telah melakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan gizi, layanan kesehatan, hingga pemberdayaan keluarga secara menyeluruh.
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) juga melibatkan unsur swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan program di berbagai wilayah.
Beberapa langkah konkret yang telah dilakukan antara lain. Pelatihan pengisian web Aksi Bina Bangda, untuk pemantauan konvergensi program secara transparan dan digital.
Rembuk Stunting 2025, yang menghasilkan matriks prioritas dari masing-masing kecamatan sebagai dasar perencanaan pembangunan tahun berikutnya.
Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang melibatkan masyarakat dan yayasan dalam mendampingi keluarga berisiko selama 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Dengan sinergi berbagai pihak dan pendekatan berbasis edukasi, Tanah Bumbu terus bergerak menuju masa depan yang lebih sehat dan cerdas bagi generasi mendatang.