FENOMENA.ID, Jakarta – Tokoh Pemuda Tanjung Priok, Elyas Goerge Karel mengimbau masyarakat Tanjung Priok harus menolak dan melaporkan kecurangan politik yang dilakukan oknum Calon Anggota Legislatif. Hal ini mengingat H-1 dilakukannya pencoblosan serentak pada tanggal 14 Februari 2024.
“Kalau kita pilih Caleg karna duit, dampaknya sangat buruk, gegara sehari dapet cepek lima tahun ke depan merugi. Pilih dari hati nurani dan latar belakang si Calegnya,” ujar Elyas kepada Indonesiaglobal, Selasa 13 Februari 2024.
Elyas juga mengingatkan, masyarakat jangan mudah terpengaruh karena finansial calon legislatif, tetapi pilihlah caleg kerja nyata dan visi misi caleg DPR RI maupun caleg DPRD.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena jika memilih caleg dengan hanya mengandalkan finansial semata percayalah pasti mereka juga bisa membeli dengan materi semua aturan aturan dan kebijakan pemerintah sehingga tidak ada lagi perwakilan Rakyat di DPR maupun DPRD,” sambung Elyas.
Sementata itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara, Johan Bahdi menyarankan masyarakat Jakarta Utara ketika menemukan kecurangan menjelang pemilu serentak pada 14 Februari 2024 untuk melaporkan ke Bawaslu.
“Datang aja ke kantor,” ujar Johan saat dihubungi Indonesiaglobal, Selasa (13/2/24).
Sebelumnya, Jelang pencoblosan pemilu serentak 14 Februari 2024, tradisi serangan Fajar atau biasa disebut money politik sudah mulai terendus di wilayah Jakarta Utara, khususnya dapil III yang meliputi Tanjung Priok, Pademangan dan Penjaringan.
Hal ini berdasarkan temuan dan pantauan Indonesiaglobal pada Senin (12/2/24) malam di Tanjung Priok yang dimana seroang warga memanggil pewarta setelah rumahnya didatangi salah satu Tim Sukses Caleg DPRD DKI Jakarta dapil III dengan memberikan amplop putih berisikan uang sebesar Rp. 100 ribu.
Dia mengatakan, baru saja ada Timses Caleg ke rumahnya dan memberikan amplop sambil menunjukkan Caleg yang dia usung. “Nanti coblos Caleg yg ini yah, Ciri-ciri nya Caleg Perempuan dengan bendera partai berwarna Biru,” ujar Warga kepada Indonesiaglobal pada malam itu.
Penulis: Ahmad Rahmansyah