Tanah Bumbu, FENOMENA.ID – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi menyerukan kembali penguatan ideologi Pancasila sekaligus memberikan pembinaan wawasan kebangsaan yang dilaksanakan Desa Salimuran, Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu, Senin (27/2/2023).
Desa yang mayoritas usahanya adalah petani ini juga ternyata jauh dari perkotaan. Sehingga, hal wajar apabila edukasi tersebut terus diserukan.
“Materi yang disampaikan kepada warga di sini begitu antusias, menyimak dengan baik bahkan dibalut suasana penuh keakraban dan akhirnya pengetahuan yang dilaksanakan pun tersampaikan,” terangnya usai melaksanakan kegiatan Sosialisasi, Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila.
Selain penguatan ideologi, etika serta toleransi terhadap umat beragama juga ditanamkan. Termasuk menghindarkan paham radikaslime.
“Dengan adanya semangat persatuan tentu perjuangan akan hadirnya keamanan dan ketentraman dapat terjaga,” ucapnya.
Legislatif yang duduk di DPRD Kalsel asal Dapil VI Kabupaten Tanbu dan Kotabaru, juga turut memberikan pengetahuan soal perjuangan kemerdekaan Indonesia sebagai bentuk agar masyarakat selalu mengingat betapa kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa.
“Makanya saya hadir di sini ingin mengetahui secara lebih luas seperti apa desa ini. Ternyata, memang semangat persatuannya mereka sangat bagus sekali baik dari keingintahuannya dan sistem gotong royongnya hingga kini masih dijaga,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Desa Salimuran, Hayuddin, mengungkapkan, materi yang disampaikan sangat bermanfaat. Apalagi, desa yang dianggap cukup jauh dari perkembangan kota ini beruntung dapat mengetahui secara dalam bagaimana pengaplikasian Idelogi Pancasila dan wawasan kebangsaan kepada warganya.
“Semoga bisa dipahami masyarakat dan bisa diaplikasikan secara luas lagi. Sehingga, masyarakat dapat turut bekerjasama dalam menjaga keamanan khususnya di Desa Salimuran,” ungkapnya.
Disamping itu, dirinya pun tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kesempatan Paman Yani (sapaan akrab) memberikan pengetahuan secara luas terhadap bahaya atas ancaman radikalisme yang mampu membuat perpecahan negara.
“Hadirnya sosialisasi ini kami sangat menerima dan awalnya tidak tahu sekarang bisa memahami apa itu arti dari persatuan dan kesatuan,” tuturnya.
Dalam kegiatan, Paman Yani juga mengajak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalsel menjadi narasumber. Tujuannya agar pengetahuan ini bisa lebih kuat dan mampu dicerna dengan baik. Termasuk, tidak mudah terintimidasi soal paham radikalisme.