Arti Lempar Batu Sembunyi Tangan, Pahami Ciri-cirinya

- Jurnalis

Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:52 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Dalam bahasa Indonesia, kekesalan dengan orang lain dapat diungkapkan lewat peribahasa. Salah satu peribahasa yang populer adalah lempar batu sembunyi tangan.

Peribahasa sendiri merupakan kalimat yang mengungkapkan suatu maksud dengan menggunakan perumpamaan. Dalam keseharian, peribahasa dapat digunakan untuk bahasa tutur maupun karya tulis sastra.

Dalam buku Peribahasa Watafa karya Zanariah Abdol, peribahasa lempar batu sembunyi tangan artinya orang yang melakukan kesalahan tetapi pura-pura tidak mengetahuinya.

Peribahasa ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan orang yang tidak bertanggung jawab dan menuduh orang lain atas kesalahannya.

Baca Juga :  Dinas Satpol PP Tanbu Gelar Penguatan Kapasitas Satlinmas Hadapi Pemilu 2024

Contoh perilaku lempar batu sembunyi tangan dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika seorang mengambil uang seseorang sebesar Rp. 20 juta dengan cara yang kurang baik, ketika diketahui banyak orang ia berteriak dan menuduh seseorang telah mengambil uang Rp. 10 Juta.

Ia pun tidak mengakui perbuatannya, dan lebih memilih untuk menyalahkan orang lain guna menutupi kesalahannya.

Mengutip laman Magister Psikologi Universitas Medan Area, ada beberapa alasan mengapa orang melakukan lempar batu sembunyi tangan. Pertama, beberapa orang memiliki kecemasan psikologis jika harus mengakui kesalahannya di hadapan orang lain.

Baca Juga :  Pimpinan Yayasan Mauna Al Barkah Darussaggaf dan Ketua GPS Ucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-79, Apresiasi Polri yang Semakin Profesional

Bagi orang tersebut, mengakui kesalahan sangatlah sulit karena dirinya harus selalu terlihat sempurna dan tidak mau bertanggung jawab.

Alasan kedua, banyak orang yang berpikir bahwa mengakui kesalahan di depan umum sama saja dengan memperlihatkan kelemahannya. Karenanya, mereka tidak pernah mau mengakui kesalahannya karena tak ingin dipandang lemah oleh orang lain.

Alasan ketiga adalah banyak orang yang tidak siap menerima fakta bahwa dirinya bersalah dan harus bertanggung jawab. Biasanya, orang dengan tipe ini lebih memilih untuk bersembunyi ketimbang menghadapi fakta di kehidupan nyata.

Sumber: Kumparan

Berita Terkait

Tanah Bumbu Gelar Pelatihan Nasional Level 2 untuk Pelatih Fisik, Tingkatkan SDM Olahraga dan Prestasi Atlet
Twofold Club: Menyatu dalam Dualitas, Hidupkan Malam Jakarta
Sebanyak 157 Pengurus Koperasi Merah Putih Tanah Bumbu Ikut Pelatihan
Bupati Andi Rudi Latif Dorong Masjid Jadi Pusat Peradaban dan Pemberdayaan Umat
Launching Akademi Karang Taruna, Bupati Tanah Bumbu Harap Pemuda Jadi Obor Kemajuan Daerah
Bupati Tanah Bumbu Konsultasi ke Kemendagri, Mantapkan Pengelolaan Anggaran untuk Visi 2025–2030
Pemkab Banjar Optimalkan Fungsi PJU Persiapan Pelaksanaan Haul Sekumpul
Pemkab Tanah Bumbu Terima Penghargaan dari ULM, Bukti Nyata Komitmen Terhadap Pendidikan Berkualitas

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 15:40 WITA

Tanah Bumbu Gelar Pelatihan Nasional Level 2 untuk Pelatih Fisik, Tingkatkan SDM Olahraga dan Prestasi Atlet

Sabtu, 27 September 2025 - 14:34 WITA

Twofold Club: Menyatu dalam Dualitas, Hidupkan Malam Jakarta

Sabtu, 27 September 2025 - 09:56 WITA

Sebanyak 157 Pengurus Koperasi Merah Putih Tanah Bumbu Ikut Pelatihan

Kamis, 25 September 2025 - 17:58 WITA

Bupati Andi Rudi Latif Dorong Masjid Jadi Pusat Peradaban dan Pemberdayaan Umat

Rabu, 24 September 2025 - 16:37 WITA

Launching Akademi Karang Taruna, Bupati Tanah Bumbu Harap Pemuda Jadi Obor Kemajuan Daerah

Berita Terbaru

Metropolitan

Twofold Club: Menyatu dalam Dualitas, Hidupkan Malam Jakarta

Sabtu, 27 Sep 2025 - 14:34 WITA

berita terkini

Sebanyak 157 Pengurus Koperasi Merah Putih Tanah Bumbu Ikut Pelatihan

Sabtu, 27 Sep 2025 - 09:56 WITA