Waspada TPPO! Pemuda Jakarta Sebut Rayuan Teman Bisa Jadi Jebakan: Tak Ingin Jadi Korban Sendirian

- Jurnalis

Sabtu, 7 Oktober 2023 - 20:13 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) kian merebak di Indonesia. Tak hanya pengangguran, kini kalangan anak muda yang baru lulus sekolahpun menjadi sasaran empuk untuk dijadikan korbannya.

Dengan cara diiming-imingi gaji fantastis belasan juta rupiah, anak muda di Indonesia nekat menggadaikan hak asasi mereka di Negara tetangga.

Padahal, jika mereka membaca atau menggali informasi yang tengah viral di Media Sosial bahwa sering kali Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengabarkan pihaknya berhasil memulangkan TKI/WNI yang hendak menjadi korban TPPO di Negara Tetangga.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lantas, pikiran apa yang terbesit di kalangan anak muda Indonesia hingga nekat melakukan aksi keluar Negeri dengan cara memaksakan diri menabrak aturan yang seringkali dibahas Kantor Imigrasi tentang bahaya Perdagangan Orang di Negara tetangga yaitu Kamboja..?

Berdasarkan informasi bersumber dari warga DKI Jakarta yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan bahkan dirinya hampir menjadi korban kejahatan TPPO yang menyerang kalangan anak muda di Indonesia, ia mengungkapkan salah satu penyebabnya didasari ajakan teman /sahabat.

“Selain tawaran menarik dari Agency nya langsung, ada beberapa juga anak muda yang menjadi korban karena rayuan seorang teman,” ujar QA kepada pewarta.

Ia mengisahkan pengalamannya yang begitu pahit hingga akhirnya nekat melarikan diri dari rumahnya. Karena dirinya telah diteror akibat tidak jadi berangkat ke Kamboja.

“Jadi waktu itu saya tertarik ajakan teman saya dengan tawaran gaji Fantastis menjadi Admin Slote di Kamboja. Gaji per-bulan sekitar Rp. 15 jutaan. Setelah dibuatkan Paspor dan Visa, saya menemukan kecurigaan hingga akhirnya memutuskan diri tidak berangkat hingga berujung diteror,” beber QA.

Baca Juga :  Koordinasi Keamanan Titik Rawan Menjelang Pemilu, KPU Tanbu Kunjungi Kodim 1022

Ia mengatakan, kecurigaan itu muncul dikarenakan Paspor dan Visa miliknya itu ditahan pihak Agency. Ironisnya, keberangkatannya ke Kamboja untuk bekerja tetapi Visa yang dibuatkan malah untuk liburan tiga hari di Malaysia.

“Setelah itu, saya memutuskan diri tidak berangkat. Saya dipaksa teman saya yang sedang berada di Kamboja dan bahkan keluarga teman sayapun memaksa untuk tetap berangkat ke Kamboja dengan membujuk ke dua orang tua saya di rumah. Parahnya teman saya di Kamboja mengancam akan meneror saya dengan orang suruhan yang ada di Jakarta jika saya tidak berangkat,” ungkap QA.

“Apakah teman saya di sana sudah menjadi korban dan mengajak saya agar tidak menjadi korban sendirian,” tanya dia.

“Untuk itu saya nekat kabur dari rumah untuk menghilangkan jejak guna menghindari orang suruhan teman saya di Kamboja,” ujar QA.

Dirinya membayangkan, nasibnya saat ini pun sudah tidak baik bahkan penuh ancaman dikarenakan tidak jadi berangkat ke negara Tetangga itu, bagaiamana kelak ketika dirinya nanti sudah berada di sana dengan status sebagai warga Illegal.

Mengutip keterangan resmi Kantor Imigrasi Yogyakarta, Masalah perdagangan orang yang belakangan marak menjadi pembahasan khusus Indonesia – Kamboja dalam kesempatan forum DGICM ke-26 yang berlangsung pada 8 s.d. 11 Agustus di Hotel Angsana Laguna Phuket-Thailand.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Direktur Jenderal Imigrasi – Silmy Karim dan Jenderal Polisi Chantarith Kirth yang menjadi Ketua Delegasi Imigrasi Kamboja.

Baca Juga :  Tata Lingkungan Rusun Marunda, UPRS II Terjunkan 150 Petugas Untuk 'Berbenah'

“Dalam pertemuan itu Saya sampaikan bahwa banyak WNI jadi korban. Judi online, penipuan online, sampai penjualan ginjal,” jelas Silmy dilansir dari ImigrasiYogyakarta Kamis (10/08/2023).

6 Modus TPPO yang Wajib Diketahui

1. Penyalahgunaan Dokumen Perjalanan

Modus tentang penyalahgunaan dokumen perjalanan biasanya melibatkan paspor, visa atau dokumen perjalanan lainnya.

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Modus-modus online scam TPPO biasanya memanfaatkan teknologi dan informasi untuk menjadi sarana perekrutan. Biasanya pelaku menggunakan iklan atau tawaran pekerjaan di beberapa platform media sosial.

3. Memberikan Harapan Gaji Besar

Selanjutnya adalah tawaran gaji besar yang disampaikan pelaku untuk menggaet calon korban lewat media sosial (medsos). Aris menyebut ini adalah salah satu modus yang menjadi isu pertama dalam kasus TPPO sejauh ini.

4. Memanfaatkan Kelengahan Pengamanan Perbatasan Negara

Selain tiga modus di atas, para pelaku biasanya juga memanfaatkan kelengahan pengamanan perbatasan antar negara untuk melancarkan aksinya dalam perdagangan manusia.

5. Praktik Kerja Lapangan Tak Sesuai Ketentuan

Sementara yang ini, kata Aris, adalah modus perdagangan yang biasanya dilakukan siswa-siswa atau pun mahasiswa yang sedang mencari kerja atau magang di luar negeri dengan tujuan melengkapi pendidikannya.

6. Ekploitasi Seksual

Terakhir, adalah modus eksploitasi seksual. Biasanya hal ini banyak menimpa kaum perempuan yang tak berdaya.

Biasanya para pelaku TPPO tidak memberikan kontrak kerja, ataupun memberikan kontrak kerja dalam bahasa Mandarin yang tak banyak dimengerti calon korban, sehingga saat korban terjerat, mereka tidak bisa melakukan apa-apa dan terpaksa menjadi korban perdagangan manusia.

Berita Terkait

Jelang HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Polri Gelar Simulasi Pengamanan
Antisipasi Gangguang Kamtibmas dan Judol, Polsek Kepulauan Seribu Selatan Gelar Partoli Malam Presisi
Polri Peduli, Kapolres Kepulauan Seribu Cek Kesehatan Tahanan di Rutan
Warga RW 03 Pulau Tidung Gelar Kerja Bakti Bersama Polri
Polsek Pademangan Gelar Jumat Berkah, Bagikan Snack untuk Warga
Meriahkan Tahun Baru Islam, Ribuan Warga Pademangan Barat Gelar Pawai Obor
Jumat Curhat di Pulau Harapan, Kapolres Kepulauan Seribu Serukan Perangi Kejahatan
Jelang Libur Sekolah 2025, Pengunjung Dufan Capai 6 ribu Orang

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:47 WITA

Jelang HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Polri Gelar Simulasi Pengamanan

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:10 WITA

Antisipasi Gangguang Kamtibmas dan Judol, Polsek Kepulauan Seribu Selatan Gelar Partoli Malam Presisi

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:06 WITA

Polri Peduli, Kapolres Kepulauan Seribu Cek Kesehatan Tahanan di Rutan

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:03 WITA

Warga RW 03 Pulau Tidung Gelar Kerja Bakti Bersama Polri

Sabtu, 28 Juni 2025 - 02:01 WITA

Polsek Pademangan Gelar Jumat Berkah, Bagikan Snack untuk Warga

Berita Terbaru

berita terkini

Jelang HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Polri Gelar Simulasi Pengamanan

Sabtu, 28 Jun 2025 - 10:47 WITA

berita terkini

Polri Peduli, Kapolres Kepulauan Seribu Cek Kesehatan Tahanan di Rutan

Sabtu, 28 Jun 2025 - 09:06 WITA

berita terkini

Warga RW 03 Pulau Tidung Gelar Kerja Bakti Bersama Polri

Sabtu, 28 Jun 2025 - 09:03 WITA

berita terkini

Polsek Pademangan Gelar Jumat Berkah, Bagikan Snack untuk Warga

Sabtu, 28 Jun 2025 - 02:01 WITA