Tanahbumbu, FENOMENA.ID – Narasi singkat tentang Penerapan Program Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkeadilan dan Berpihak pada Rakyat.
Sebuah judul tulisan yang beredar di salah satu grup WhatApp bernama Sekilas Info Tanah Bumbu, Kotabaru, Kambatanglima beranggotakan 340 kontak, Selasa (8/4/2025).
Tulisan tersebut menggambarkan sebuah harapan di momentum Hari Jadi Kabupaten Tanahbumbu, Tanggal 8 April Tahun 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mungkin, harapan yang sama dengan para pejuang dan penuntut pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) bernama Tanah Bumbu, 22 Tahun silam.
Penulis tak menyertakan identitas lengkap, hanya menyebutkan Suara Rakyat Pinggiran Satui sebagai perkenalan.
Menurut dia, pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berkeadilan membutuhkan lebih dari sekadar dokumen visi-misi atau janji retoris.
Dia menuntut aksi nyata yang berpijak pada kebutuhan riil masyarakat, terutama kelompok rentan.
Program perencanaan harus diwujudkan melalui langkah konkret.
“Seperti, membuka akses pendidikan dan kesehatan berkualitas, memperbaiki infrastruktur dasar, serta menciptakan lapangan kerja yang inklusif,” tulis dia.
Pemimpin daerah tidak boleh terjebak dalam euforia seremonial atau pencitraan.
Mereka wajib memastikan setiap kebijakan transparan, partisipatif dan terukur.
“Juga, melibatkan suara masyarakat dalam pengambilan keputusan,” sambung dia.
Pembangunan bukanlah panggung untuk eksistensi diri.
Melainkan, tanggungjawab moral untuk mengangkat harkat hidup rakyat.
Keadilan harus menjadi fondasi, seperti alokasi anggaran yang adil, pemerataan fasilitas publik, dan perlindungan terhadap lingkungan serta budaya lokal.
Semua ini hanya mungkin jika pemimpin memiliki integritas, rendah hati dan berani mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan politik sesaat.
“Kita berharap para pemimpin tidak hanya menjadi pengurus proyek, tetapi menjadi pelayan publik sejati yang bekerja dengan hati, mendengar keluh kesah warga, dan mengedepankan prinsip keadilan sosial,” harap dia.
Hanya dengan cara ini, pembangunan akan menjadi wujud cinta dan pengabdian. Bukan sekadar angka-angka statistik atau tumpukan foto kebanggaan.
“Semoga mereka yang memegang amanah menjadi orang terbaik yang mengutamakan nurani, kejujuran, dan keberpihakan pada rakyat kecil,” harap dia lagi.