Dunia – Di tengah meningkatnya desakan gencatan senjata di Gaza, ada negara-negara yang meniadakan perayaan Tahun Baru 2024 sebagai bentuk solidaritas pada warga Palestina. Menyusul perayaan Natal yang senyap di wilayah Palestina yang diduduki Israel, Lebanon selatan, Irak, dan Suriah mengikuti langkah serupa dalam perayaan Tahun Baru.
Melansir TNA, Senin (1/1/2024), Pakistan menyatakan bahwa mereka akan melarang perayaan malam Tahun Baru untuk menunjukkan dukungan pada warga Palestina di Gaza, menurut pengumuman pemerintahnya, Kamis, 28 Desember 2023.
Pihaknya juga mendesak masyarakat dunia “memperhatikan kesederhanaan” di perayaan pergantian tahun mengingat konflik yang berlangsung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar mengatakan, karena situasi di Jalur Gaza, pemerintah “sepenuhnya melarang segala macam acara yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru.”
“Seluruh warga Pakistan dan umat Islam sangat sedih atas genosida rakyat Palestina yang tertindas, terutama pembantaian anak-anak tidak berdosa di Gaza dan Tepi Barat,” kata Kakar. Malam Tahun Baru biasanya ditandai dengan meriah di Pakistan, dengan pertunjukan kembang api, serta hari libur bank pada 1 Januari.
Sharjah, sebuah emirat Uni Emirat Arab, juga melarang kembang api pada malam Tahun Baru karena perang di Gaza. Larangan itu merupakan “ekspresi tulus solidaritas dan kerja sama kemanusiaan dengan saudara kita di Jalur Gaza,” kata polisi Sharjah dalam sebuah unggahan di Facebook.
Perang di Gaza telah menyebabkan 23 rumah sakit dan 53 pusat kesehatan tidak dapat beroperasi, sementara 104 ambulans hancur, kata kementerian tersebut. Di Zawayda, Gaza tengah, warga Palestina menarik jenazah seorang anak dari bawah reruntuhan setelah serangan Israel.
Setidaknya 21.822 orang telah tewas dan 56,451 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah korban tewas yang direvisi dari serangan 7 Oktober 2023 di Israel mencapai 1.139 orang, lapor Al Jazeera.
Senada, sejumlah spot wisata di Malaysia tampak tidak menyuguhkan pesta kembang api demi menyambut perayaan Tahun Baru 2024. Hal tersebut merupakan bentuk solidaritas Malaysia terhadap situasi konflik yang sedang terjadi di beberapa wilayah di dunia, terutama konflik yang sedang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.
Di antara banyaknya spot wisata di Malaysia yang tidak menyelenggarakan pesta kembang api adalah Kuala Lumpur City Centre (KLCC) dan Menara Petronas. Namun, KLCC mengajak masyarakat dan turis untuk merayakan Tahun Baru 2024 dengan cara yang lebih sederhana dan berbeda selain merayakan dengan pesta kembang api.
Dilansir dari World of Buzz, Senin (1/12024), KLCC memberikan pernyataan terkait dengan perayaan Tahun Baru 2024. “Kami menyambut Tahun Baru 2024 dengan sedikit berbeda kali ini. Sebab, kami berdiri dalam solidaritas banyak orang yang mengalami tantangan dan masa sulit di seluruh dunia, termasuk Palestina yang mengalami serangan oleh Israel.”
Di sisi lain, juru bicara pemerintah federal Malaysia, yang juga merupakan Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil, mengatakan pihaknya sejak awal memeng tidak memiliki rencana untuk menyelenggarakan pesta perayaan tahun baru. Fahmi menegaskan bahwa Pemerintah Malaysia mengambil sikap tersebut sebagai wujud solidaritas kepada Palestina yang terus menjadi korban agresi militer Israel.
“Keputusan ini diambil sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina yang saat ini sedang menderita akibat agresi Israel dan sebagai bentuk penghormatan kepada para korban yang terkena dampak banjir di beberapa negara,” kata Fahmi.