Tanahbumbu, FENOMENA.ID – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi memastikan sangat serius menanggapi lahan tidur di Kecamatan Kusantengah dan Hilir, Kabupaten Tanahbumbu.
Hal ini diungkapkannya, setelah menggelar reses di Desa Salimuran beberapa waktu lalu. Menurutnya, apabila hal ini dibiarkan, maka inflasi dapat berdampak ke daerah penghasil terutama beras.
“Jika ini dikerjakan dengan baik maka sektor komoditi beras dapat terpenuhi. Terutama Kecamatan Kusanhilir dan Tengah merupakan penopang padi terbesar di Tanbu. Masalah lahan tidur perlu menjadi perhatian,” tegas Yani Helmi dalam keterangannya yang diterima Fenomena.id, Jumat (10/2/2023).
Dari hasil pengamatan, tercatat rata-rata 90 persen di Kecamatan Kusanhilir dan Tengah berprofesi sebagai petani. Yani menambahkan, adapun keinginan dari warga, lahan tidur yang terdapat di Kusan Hilir dan Tengah dapat maksimal digarap.
“Reses dibeberapa tempat lebih menyentuh pertanian. Ini akan kita sampaikan ke rumah banjar dan semoga bisa dibantu menyesuaikan keuangan daerah,” ujar pria yang biasa disapa paman Yani ini.
Sementara itu, Kepala Desa Salimuran, Hayuddin mengungkapkan 200 hektare persawahan di desanya tercatat masih berstatus lahan tidur. Sehingga, perlu adanya keseriusan lagi dari para petani khususnya millenial.
“Artinya kita perlu perhatian. Mengingat tidak maksimalnya hasil panen, dengan hadirnya Paman Yani diharapkan bisa maksimal. Kita menginginkan tempat pengering padi juga mampu tersedia,” ungkap Hayuddin.
Senada, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tanbu, Hermanuddin, menuturkan kewenangan yang menjadi kabupaten tentu diperjuangankan. Apalagi, penopang utama mereka sebagian besar di Kusan Hilir dan Tengah adalah petani.
“Kami sangat mengapresiasi atas perhatian dari Paman Yani. Kusan Hilir dan Tengah rata-rata penghasil komoditi beras tentu apabila masih masuk dalam daerah hal tersebut pun akan diperjuangkan,” tutur Hermanuddin.
Komisi yang membidangi ekonomi dan keuangan ini juga mendukung skala prioritas dari profesi warga desa yang menjadi petani.
“Kita ketahui sendiri perkebunan dan peternakan hingga pertanian itu skala lingkup besar ada pula di provinsi,” tutupnya.