Kabupaten Banjar FENOMENA.ID- Rekapitulasi Di Kecamatan Martapura Rampung, Saksi Paslon Syaifullah Tamliha-Habib Ahmad Bahasyim menolak tanda tangan D hasil.
Usai pleno rekapitulasi yang di laksanakan pada minggu (1/12/24) sore, saksi dari paslon calon Bupati dan Wakil Bupati Syaifullah Tamliha-Habib Ahmad Bahasyim kembali menolak tanda tangan D hasil rekapitulasi di kecamatan Martapura,
Sebelumnya saksi paslon Syaifullah Tamliha-Habib Ahmad juga melakukan hal serupa di kecamatan Martapura Timur, bahkan di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) meraka menolak tanda tangan C hasil, alasan penolakan tanda tangan D hasil karena di perintah.
” Saksi Paslon Syaifullah Tamliha-Habib Ahmad menolak tanda tangan D hasil, mereka keberatan dengan adanya dugaan pelanggaran pilkada yang Terstruktur Sistematis dan Masif (TMS),” Ucapnya M Rasyid Rido Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
Rasyid mengungkapkan Ternyata setiap kecamatan di Kabupaten Banjar ini keberatan nya sama yaitu terkait TSM.
” Sebenarnya keberatan TSM ini tidak bisa pada saat Tungsura dan Rekap, dan juga laporan keberatan mereka ini harus nya ke Bawaslu,” Jelasnya
Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kecamatan Martapura yang memiliki total 91.360 jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT), Paslon 01, Saidi – Said Idrus memperoleh sebanyak 38.629 suara sah, dan Paslon 02, Tamliha – Habib Ahmad hanya memperoleh sebanyak 11.559 suara sah.
Sedangkan untuk perolehan suara Paslon Gubernur – Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) di wilayah Kecamatan Martapura untuk Paslon 01 Muhidin – Hasnuryadi sebanyak 41.632 suara sah, dan Paslon 02 Hj Raudatul Jannah atau Acil Odah dan H Akhmad Rozanie Himawan Nugraha hanya memperoleh sebanyak 8.344 suara.
” Alhamdulillah proses rekapitulasi berjalan dengan lancar dan dapat diselesaikan dua hari cepat dari yang di jadwal kan, Tahapan rekapitulasi di Kecamatan Martapura yang dimulai pada 29 November dan ditargetkan selesai pada 3 Desember, Alhamdulillah menjelang magrib sudah dapat diselesaikan,” Ungkapnya Rasyid
Saat ditanya bagaimana tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada serentak 2024, Rasyid mengakui bahwa partisipasi pemilih mengalami penurunan dibandingkan dengan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pilpres yang dilaksanakan pada Februari 2024 lalu yang mencapai diangka 75 persen.
“Jumlah partisipasi pemilih hanya sekitar 60 persen, padahal KPU Banjar menargetkan angka partisipasi pemilih pada Pilkada ini ditargetkan mencapai 80 persen,” ujarnya
Mengenai penyebab kenapa angka partisipasi menurun Rasyid menjelaskan pihak sudah melakukan, berbagai upaya, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memilih salah satunya melalui program sosialisasi Bakujuk KPU ke Kampung (BAPUKUNG).
“Berbagai upaya sosialisasi sudah dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya baik melalui program BAPUKUNG hingga media sosial (medsos) dengan menghadirkan beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) serta pemilihan pemula hingga ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA),” pungkasnya
Penulis : Gusdur
Editor : Mohammad Apriani