Jakarta – Terungkap maksud tujuan LSM Gerakan Indonesia Adil Sejahtera (GIAS) melakukan aksi unjuk rasa di Danau Cincin, pada Selasa (20/5/25). Ketua DPD LSM Gias Jakarta Utara, Abdurrahman mengungkapkan, tujuannya mendesak penutupan TPS Waduk Cincin agar terlihat lebih rapih. Ia juga meminta agak masyarakat dilibatkan dalam pembangunan yang ada di Waduk Cincin.
“Semua warga Papanggo dilibatkan dalam hal pembangunan di Waduk Cincin itu yang kita harapkan. Masa kita lihat kampung orang bagus sedangkan kampung sendiri jelek. Apalagi Waduk Cincin akan dibangun destinasi wisata ke depannya,” ujar pria yang kerap disapa bang Ambon.
“Priok punya JIS, masa dicemarkan oleh sampah. Untuk dibersihkannya bagaimana, ya dilibatkan stakeholder, aliansi, ormas, paguyuban, LMK, FKDM dan unsur masyarakat lainnya,” imbuh dia.
Sementara itu, warga sekitar Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah Danau Cincin justeru merasa risih dengan adanya sekelompok orang melakukan aksi unjuk rasa untuk menutup TPS Danau Cincin Selasa 20 Mei 2025.
Dedi warga RW 06 Kelurahan Papanggo yang sehari-hari mencari nafkah dari TPS itu merasa bingung dengan aksi demo hari ini. Menurutnya, sekelompok orang yang demo itu bukan warga sekitar dan dirinya pun tidak pernah menerima laporan atau protes dari pengurus wilayah RT/RW terkait TPS Danau Cincin.
“Saya bingung yang demo warga mana, tuntutannya minta ditutup. Itu warga mana, setahu saya warga sekitar merasa diuntungkan dengan adanya TPS itu. Ratusan warga bergantung dengan TPS lho pak untuk mencukupi kehidupan hari-hari,” ujar Dedi.
Senada, Ibu I yang juga mencari kebutuhan sehari-hari dari sampah di Waduk Cincin menolak penutupan TPS. “Kalo TPS ditutup mereka mau tanggungjawab untuk makan keluarga kita semua?,” tanya dia.
“Jangan bikin gaduh, warga sekitar ga ada yang keberatan kok, justru bergantung cari makan di sini,” sambung dia.
Ibu I mengungkapkan, justeru karena ada TPS di Waduk Cincin malah menjadi nilai positif. Selain menekan angka pengangguran juga mengurangi tingkat kriminalitas seperti copet, maling hingga begal. “Semenjak ada tempat sampah, alhamdulillah berkurang premannya, karna mereka lebih bergantung ke pekerjaan yang lebih halal dengan mengangkut sampah,” tutup dia.
Penulis: Uck