Tanah Bumbu, FENOMENA.ID – Kondisi jembatan gantung yang ada di RT 5 Desa Satiung Kecamatan Kusan Tengah Kabupaten Tanah Bumbu saat ini memang masih bisa dilewati pengendara roda dua, namun akses itu hanya sebatas untuk roda dua.
Masyarakat setempat pun memiliki harapan agar jembatan yang kondisinya juga sudah tidak stabil itu segera diganti dengan jembatan beton yang lebih aman dan bisa dilintasi dengan roda empat.
Sejauh ini, akses atau transportasi utama warga Satiung masih menggunakan jalur sungai dengan perahu untuk keluar masuk desa.
Sebab itu, masyarakat setempat sangat mengharapkan adanya pembangunan jembatan yang bisa dilalui roda empat. Apalagi akses jalan tersebut, merupakan akses yang menghubungkan antar desa dan antar kecamatan.
Nasrudin warga Desa Satiung, mewakili masyarakat sangat berharap akan hal itu agar mobilisasi masyarakat lancar dan perekonomian juga bisa meningkat.
Jembatan gantung yang akrab disebut warga dengan nama Jembatan Warik itu diperkirakan dibangun pada 2016 juga sudah tidak sekokoh dulu, karena saat jalan kaki pun jembatannya sudah sangat liar ke kiri dan ke kanan.
” Kondisinya sudah bikin was-was juga. Harapan kami mewakili warga desa Satiung, agar jembatan bisa dilalui roda empat dan dibangun secepatnya. Ini sangat penting bagi kami, operasional lewat sungai juga lebih tinggi, maka dari itu kami sangat mengharapkan adanya jembatan yang bisa dilalui roda empat, ” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat, Hernadi Wibisono melalui Kabid Bina Marganya kepada metrokalsel.co.id, Rabu (3/8/2023) mengatakan Jembatan Warik di Satiung sudah masuk perencanaan.
” Ya, kita sudah masuk tahap perencanaan tahun ini dan kalau tidak ada masalah, maka akan dibangun di 2024 mendatang dengan rangka baja, ” sebut Ramdan.
Akses jalan itu, diakui Ramdan memang penting lantaran jalan itu menghubungkan Desa Karya Bakti, Pulau Tanjung Tengah dan Kusan Hilir serta Desa Lasung Kusan Hulu. ” 2024 dikerjakan karena sekarang tahap perencanaan, ” tandasnya.