Kabupetan Banjar, Fenomena.Id – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar resmi merampungkan pendataan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahun 2025 pada Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM.
Plt Kepala DKUMPP Banjar, Linda Yunianti, mengatakan bahwa pendataan ini menjadi fondasi penting dalam menentukan arah program pembinaan dan pengembangan UMKM di daerah.

“ Pertama kita ingin mengumpulkan dan mendata berapa jumlah UMKM per kecamatan berdasarkan kelas serta sektornya. Dari data itu kita bisa tahu asetnya, jumlah tenaga kerjanya, dan sektor usahanya. Data ini menjadi dasar untuk menyusun perencanaan dan menentukan program kegiatan agar tepat sasaran,” ujarnya kamis (11/12/2025).
Linda mencontohkan, melalui SIDT pihaknya dapat mengetahui berapa jumlah UMKM sektor industri makanan dan minuman, kebutuhan sertifikasi halal, SPP-IRT, hingga pemetaan kebutuhan gas bagi pelaku UMKM di sektor tertentu.

“ Pendataan ini membuat perencanaan kita jauh lebih tajam dalam mencapai sasaran kegiatan,” tegasnya.
Kabid Usaha Mikro DKUMPP Banjar, Rudi Mulyadi, menjelaskan bahwa pendataan dilakukan untuk menutup kesenjangan data UMKM yang sebelumnya tercatat di SIDT.
“ Data tahun 2022 yang ter-input di sistem hanya 26.182, padahal UMKM kita hampir 60 ribu lebih. Ada data bay nama bay adrres memang, tapi tidak masuk ke sistem. Karena ada gap itu, kita meminta dukungan anggaran dari pemerintah daerah,” ujarnya.

Pada anggaran 2024–2025, pemerintah daerah memberikan alokasi untuk pendataan 10.000 UMKM tambahan. Pendataan berlangsung sejak Juli, didahului bimbingan teknis dan persiapan lainnya.
“ Tadi malam data kita close. Dari target 10 ribu, kita berhasil menyelesaikan 9.947 data atau 99,47 persen,” ungkap Rudi.

Pendataan dilakukan melalui pembagian lima zona, meliputi Zona 1 Martapura, Zona 2 Astambul, Karang Intan, Aranio, Zona 3 Martapura Timur, Martapura Barat, Sungai Tabuk, Kertak Hanyar, Zona 4 Tatah Makmur, Beruntung Baru, Gambut, Aluh-Aluh, Zona 5 Mataraman, Simpang Empat, Cinta Puri, Sambung Makmur, Pengaron, Sungai Pinang, Telaga Buntung, hingga Paramasan.
Sebanyak 25 enumerator diterjunkan, dengan 5 koordinator zona yang bertugas melakukan verifikasi data lapangan.
” Untuk Zona 1 menjadi wilayah dengan jumlah UMKM terbanyak, disusul kawasan yang masuk di zona 3,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, total data UMKM Kabupaten Banjar yang sudah masuk di SIDT kini mencapai lebih dari 36 ribu.

Untuk 2026, DKUMPP tetap akan melakukan pemutakhiran data sekitar 1.000 UMKM melalui dukungan APBD.
“ Updating tetap ada seribu data. Tapi untuk pendataan besar kita berharap bisa diikutkan pendataan nasional oleh kementerian. Kalau bisa dari mereka dananya, karena keterbatasan APBD,” pungkasnya.
Penulis : Gusdur
Editor : Muhammad Apriani







