JAKARTA – Teduh Santosa, atau yang akrab disapa Bang Jek Melon, adalah sosok pemuda Betawi yang dikenal dengan dedikasinya terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. Lahir dan besar dalam tradisi dan budaya Betawi, Bang Jek memiliki semangat yang kuat untuk melestarikan dan mengangkat budaya Betawi di tengah modernisasi Jakarta.
Kesetiaan Bang Jek terhadap budaya Betawi diwujudkan melalui pengabdiannya di organisasi masyarakat Forum Betawi Rempug (FBR). Sebagai Ketua FBR Gardu 102 di Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara, ia aktif menggerakkan masyarakat Betawi untuk menjaga eksistensi budaya mereka sekaligus memperjuangkan hak-hak sosial di tengah kota yang semakin padat dan beragam.
Dalam kesehariannya, Bang Jek kerap menyuarakan pentingnya Betawi menjadi “tuan rumah di negeri sendiri”. Ia menyayangkan bahwa banyak masyarakat Betawi seolah tersingkir dari tanah kelahiran mereka. “Saya melihat masyarakat Betawi seperti terpinggirkan. Kota Jakarta, yang asalnya adalah tanah Betawi, kini menjadi Ibu Kota Negara, tetapi kami anak Betawi tidak banyak diberi ruang atau kepercayaan untuk memegang peran strategis, baik di pemerintahan daerah maupun pusat,” ungkapnya.
Selain bergerak melalui FBR, Bang Jek juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan. Ia memimpin Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) tingkat Kecamatan Tanjung Priok dan aktif dalam program Masyarakat Peduli Lingkungan (Maspedlin). Perannya tidak hanya sekadar menjaga harmoni sosial, tetapi juga membangun kesadaran lingkungan di wilayah Tanjung Priok.
Harapan Bang Jek kepada para pemimpin Jakarta sangatlah jelas: memberikan ruang dan kepercayaan bagi masyarakat Betawi untuk berkontribusi lebih besar. “Saya berharap anak-anak Betawi diberi kesempatan untuk berbuat banyak, khususnya untuk kota Tanjung Priok,” ujarnya.
Kepercayaan masyarakat terhadap Bang Jek semakin besar. Dukungan untuk dirinya maju sebagai calon Dewan Kota Jakarta Utara terus mengalir. Dengan kerendahan hati, ia menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan tersebut. “InsyaAllah, jika amanah ini diberikan dan izin Allah SWT menyertai, saya siap memperjuangkan kepentingan masyarakat Betawi dan lingkungan Tanjung Priok,” tutupnya.
Warga Kampung FBR Gardu 102 di Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara, menaruh harapan besar pada Bang Jek Melon untuk terus memperjuangkan budaya, hak, dan kesejahteraan masyarakat Betawi di tengah tantangan modernisasi kota Jakarta.