Tanah Bumbu, FENOMENA.ID – Posko SAR Gabungan Kembali mendapatkan informasi dari Polsek Pulau Laut Selatan bahwa masyarakat telah menemukan bagian tubuh korban tepatnya dipinggir pantai Dusun setigi RT 01 Desa Alle – Alle Kec. Pulau Laut Selatan.
Kemudian Kapolsek Pulau Laut Selatan beserta Anggota mengevakuasi bagian tubuh korban tersebut ke puskesmas Tanjung Seloka.
Selanjutnya, berkoordinasi dengan Posko SAR gabungan di Pelabuhan Samudra Batulicin untuk dievakuasi kembali menggunakan ambulance dari puskesmas Tanjung Seloka ke RSUD Andi Abdurrahman Noor Batulicin guna dilakukan identifikasi
Hingga 7 hari proses pencarian korban saat ini di dapat bahwa POB dari KM Teman Niaga berjumlah 15 Orang, dengan korban selamat 4 orang, meninggal dunia 3 orang.
Satu korban sudah teridentifikasi atas nama Alfian Septianto (30) Masinis III warga Kroya Cilacap Jawa Tengah.
Dua korban lain hingga saat ini masih dalam proses identifikasi, delapan orang korban hilang masih dalam proses pencarian.
“Dengan ditambahnya waktu operasi SAR kali ini kami seluruh Tim SAR gabungan akan memaksimalkan proses pencarian, kami berharab 3 hari kedepan semua korban dalam pencarian bisa dapat kami evakuasi semua,” terang AL Amrad Kepala kantor pencarian dan pertolongan Banjarmasin.
KM Teman Niaga dinyatakan hilang setelah KM Dharma Ferry 3 milik PT Dharma Lautan Utama yang melintas dari Pare-Pare Sulawesi Selatan menuju Batulicin Kalimantan Selatan menyelematkan 4 ABK yang mengapung diatas skochi pada hari Jumat (25/8/2022).
Dari keterangan keempatnya, KM Dharma Ferry 3 pengangkut 22.000 sak semen Indocement dari Tarjun Kabupaten Kotabaru yang berangkat pada Senin (21/8/2022) gagal berlayarndan tenggelam saat melintas di perairan Selat Makasar sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (22/8/2022).
Masih pengakuan keempatnya, saat berlayar kapal ditumpangi 15 anak buah kapal (ABK) terdiri dari Nahkoda, 2 juru mudi, 3 juru minyak, 3 masinis, 2 kelasi, 2 mualim, KKM dan koki.
Sementara itu, penyebab gagal berlayar hingga mengakibatkan tenggelam KM Teman Niaga hingga saat ini masih diduga akibat cuaca buruk.
Pihak KSOP Kotabaru-Batulicin melalui Rona Wira Perkasa memastikan tidak ada peringatan dari BMKG terkait cuaca buruk sebelum KM Teman Niaga hilang dan tenggelam di perairan selat Makasar.
“Tidak ada peringatan adanya cuaca buruk dan pada berangkat KM Teman Niaga layak berlayar,” ucap dia usai menggelar rapat evaluasi bersama Tim SAR Gabungan di Kantor KSOP Kotabaru-Batulicin, Kamis (1/9/2022).