Jakarta, FENOMENA.ID – Telah terjadi saling adu mulut di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (20/9/23). Keributan tersebut disebabkan warga dengan segerombolan pihak yang mengaku wartawan saling mengklaim hak sewa Kios di dalam kawasan Terminal Bus Tanjung Priok.
Salah satu warga yang mengklaim memiliki sewa atas Kios tersebut, Ibu H mengungkapkan dirinya merasa sangat dirugikan dengan kedatangan sekelompok yang mengaku sebagai wartawan dari Balai Kantor Wali Kota Jakarta Utara ke tempatnya usaha.
Pasalnya, kedatangan segerombolan wartawan itu bertandang layaknya pereman. Ia mempertanyakan, apakah tugas wartawan seperti itu.
“Setahu saya tugas wartawan itu mencari Informasi dan menyajikannya dalam bentuk pemberitaan. Tapi kok ini wawancara saya pun tidak, malah bikin gaduh di Kios saya. Nyuruh saya tutup, emang dia Pol PP dikira saya pedagang liar,” tanya H kepada wartawan di lokasi.
Kata dia, kalau memang gerombolan itu murni wartawan, seharusnya mendalami informasi kebenarannya. “Saya kan punya suratnya, retribusi juga sudah saya bayar. Tanyakan orang yang dia bela itu punya gak surat resmi sewanya,” tanya H.
“Jangan tiba-tiba datang ngajak perang bawa pasukan, saya kan jadi takut,” sambung dia.
Sementara itu, warga lainnya yang juga mengklaim memiliki hak sewa kios yang sama dirinya mengaku hanya dijanjikan atas kepemilikan tersebut. Ketika ditanya mengenai surat resmi sewa Kios yang dimaksud ia tidak bisa menunjukkannya.
“Saya dijanjikan akan memiliki kios tersebut, tapi pas penyerahan kunci kok tiba-tiba saya dikasih beda Kios,” ungkap P saat dikonfirmasi di waktu yang sama.
Kegaduhan Warga dengan Sekelompok Mengaku WartawanÂ
Kedatangan Wartawan ke Terminal Bus Tanjung Priok ini langsung menimbulkan kegaduhan di lokasi. “Ini Warung milik Ibu saya, perang saja kita. Panggil semua wartawan Balai,” ucap dia dengan nada tinggi.
Ironisnya, salah satu dari mereka menyebut pihak yang mempunyai wewenang harusnya datang ke lokasi tersebut. Diduga kuat orang yang dimaksud pria berbaju merah berlabel PERS itu adalah Kepala Unit Pengelola Terminal DKI Jakarta.
“Pak Syamsul (Kepala UPTAJ Dishub DKI) suruh datang kesini, dia yang punya wewenang disini. Nggak ada itu. Mainkan,” kata pria dalam video yang mengaku dirinya sebagai wartawan.